gambar Tari Sanghyang Janger Maborbor |
Desa adat Yangapi kabupaten Bangli menyimpan suatu tradisi unik yang dilakukan sebagai pelengkap kegiatan ritual di Pura Masceti dan sejumlah pura lainnya yaitu Tari Sanghyang Janger Maborbor, baca juga janger kolok
Tari Sanghyang Janger Maborbor diyakini merupakan salah satu jenis pertunjukan tradisional yang diselenggarakan pada saat desa terserang wabah penyakit yang bersifat skala maupun niskala.
Asal Usul Tarian Sanghyang Janger Maborbor
gambar Tari Sanghyang Janger Maborbor |
Tepatnya di Pura Manik Angkeran dan lama-kelamaan tarian itu menjadi sebuah tarian sakral yang wajib dipentaskan di setiap piodalan.
Para penari ini dalam setiap pertunjukannya selalu dirasuki oleh sesuunan dari pura tersebut sehingga tarian ini tidak lazim dilakukan jika dalam keadaan sadar.
Akhirnya perkembangan tarian ini sampaike desa Metra yang sejak kapan tidak diketahui secara pasti oleh masyarakat
Tari ini yang sering disebut juga tari ilen-ilen biasanya dilakukan bertepatan dengan piodalan yang datang enam bulan sekali tepatnya pada anggarkasih kulantir di Pura Dalem Metra Desa Pakraman Metra
Masyarakat meyakini tarian sakral ini dapat menghilangkan wabah dan menghindarkan bencan yang akan terjadi.
Perkembangan tarian ini masuk ke jalur pariwisata dimana tarian ini dipertunjukan dalam even Festival Danau Batur tahun lalu
gambar mesolah sebelum janger maborbor |
Sebelum pementasan tari ini terlebih dahulu dipentaskan tari Barong, Rangda, dan Hanoman yang juga terjadi kerahuan dari pemangku.
Ini dilakukan untuk membersihkan secara niskala tempat areal pementasan tarian janger maborbor.
Tari Sanghyang Janger Maborbor dalam tarianya tidak jauh berbeda dengan pertunjukan janger pada umum, biasanya di tarikan oleh 5-10 pasang penari putra dan putri yang belum menginjak dewasa.
gambar Tari Sanghyang Janger Maborbor |
Ditarikan oleh sekelompok penari laki-laki yang disebut Kecak dan sekelompok penari perempuan yang disebut janger. “Maborbor” jika diartikan memiliki makna “dibakar” Karena ritual ini menggunakan media api utamanya makanya dinamakan tradisi Janger Maborbor.
Di tengah areal tari telah disiapkan bakaran dari serabut kelapa yang pada puncak pertunjukannya nanti beberapa penari dan anggota sekaa janger kesurupan dan bermain-main dengan bara api, memakan dan menyemburkannya.