Gambar ogoh-ogoh bali. |
Tapi pemandangan berbeda terjadi di desa pakraman renon, denpasar di saat semua pemuda sibuk dengan ogogh-ogohnya di daerah renon tidak nampak sepi tidak ada satu pun ogoh-ogoh yang melintas diceritakan konon setiap kali akan dibuat,ogoh-ogoh itu akan hidup
Dari penuturan masyarakat awal mula terjadi Saat pertama kali tahun 80-an warga Renon membuat ogoh-ogoh. Saat itu, Banjar Tengah membuat ogoh-ogoh berwujud babi. Namun, beberapa jam sebelum pengarakan ogoh-ogoh dimulai yakni saat Ida Bhatara masineb di Bale Agung setelah nyejer selama tiga hari sejak pelaksanaan melis, tiba-tiba saja penari Baris Cina yang merupakan tarian sakral warga Renon kerauhan. Pada saat yang sama muncul kegaduhan di banjar-banjar yang membuat ogoh-ogoh. Banyak warga melihat wujud ogoh-ogoh itu hidup. Seperti wujud babi hidup menjadi babi dan wujud ular hidup menjadi ular sehingga membuat para pengaraknya takut.
gambar tari baris cina |
Saat itulah muncul pamuwus (pawisik) dari Ida Batara melalui para penari Baris Cina yang kerauhan bahwa Renon tidak boleh membuat ogoh-ogoh. Ida Batara tidak berkenan di wilayah Desa Renon terdapat boneka raksasa itu.
Semenjak kejadian itu warga renon tidak membuat ogoh-ogoh lagi Karena, warga Renon menganggap membuat atau pun mengarak ogoh-ogoh sebagai suatu hal yang bisa menimbulkan bencana bagi daerahnya.
Sumber/balisaja.com/2011/Warga Renon Pantang Buat Ogoh-ogoh .