gambar pura purohita |
Selain Janger koloknya yang mendunia, Buleleng juga mempunyai hal baru yang langsung terkenal di dunia yaitu Pura Purohita. Bagi yang tinggal di Buleleng mungkin tidak asing dengan pura yang baru berdiri ini.
Pura Purohita tepatnya terletak di Desa Unggahan, Seririt, Buleleng. Bagi yang senang dengan perjalanan spiritual, pura ini mungkin perlu dimasukan ke daftar perjalanan anda.
Pura ini berada di wilayah perbukitan yang cukup tinggi, untuk sampai ke pura ini anda harus menaiki anak tangga sepanjang 100 meter, lumayan melelahkan.
Sampai di atas kita akan disuguhi oleh pemandangan asri nan alami karena di sekitar pura ini dikelilingi oleh bukit-bukit yang tinggi.
Berdirinya Pura Purohita
Berdirinya pura purohitan ini merupakan
petunjuk dari Pinisepuh Puri Agung Dharma Giri Utama kepada Jero Mangku Pasek
Muti Murwo Kuncoro dan semeton puri.
Diceritakan sebelum pendirian
Pura Purohita berdiri, telah bermunculan dengan sendirinya Pratima
di ruang suci Puri Agung Dharma Giri Utama di mana Puri tersebut adalah
kediaman Pinisepuh.
Manakala Pura telah cukup untuk
melinggihkan semua Pratima, maka semua simbol dari para Dewa dan Bhatara
tersebut sekarang sudah distanakan di Purohita Pura.
Adapun Pratima/Arca tersebut adalah: Brahma,
Wisnu, Siwa. Hyang Sabdapalon (Sadasiwa), Hyang Petruk (Wisnu), Brahmaraja,
Siwa Nataraja, Ratu Mas Magelung, Durgapati, Dewa Bumi beserta pedang Dewa
Bumi, Tribhuwana Tungga Dewi, Dewi Gayatri, Dewi Suhita, Ganeshakala,
Ghanapati, Sri Ganesha, Dewi Yulan, Dewi Maheswari, Prabu Airlangga, Mpu
Kuturan, Mpu Bharadah.
Menurut Jero Mangku Pasek Mukti
Murwo Kuncoro, bahwa pada awalnya pembangunan tempat suci ini adalah puri,
namun konsepnya adalah pura.
Tujuan dari pendirian pura ini adalah
untuk memfasilitasi dan mendekatkan masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan
sembahyang dan yoga semadhi.
gambar pura purohita |
Lingga Masuk Rekor Muri
Pada tanggal 10 april 2015 Museum
Rekor Indonesia (MURI) menobatkan lingga di pura Purohita sebagai lingga siwa
tertinggi di dunia.
Dengan tinggi lingga setinggi
5,92 meter dengan keliling lingkaran mencapai 8,70 meter.
Bajra Winara Pitu Dari Dhang
Hyang Sidhimantra
Winarah Pitu merupakan duwe dari
Dhang Hyang Sidhimantra yang dipergunakan dalam sejarah Pujawali Eka Dasa Rudra.
Tempat penarikan bajra Winarah Pitu oleh Bhatara Raja yang kini menjadi Telaga
Bajra Murthi.
Telaga Bajra Murthi kini
digunakan untuk menyucikan bajra winara pitu.
Munculnya Telaga
Segara Urip
Telaga segara urip awalnya
merupakan telaga yang sudah mati selama lebih dari seratus tahun.
Pada saat pembangunan pura airnya
muncul kembali, dan pada saat pengerjaan telaga airnya menghilang dan setelah
selesai airnya muncul kembali.
Di pura purohitan juga terdapat
tempat melukat yang berasal dari delapan pancuran yang tirtanya berasal dari
satu sumber
Dinamakan Astha Gangga, adalah
delapan pancuran yang tirtanya berasal dari satu sumber, namun sering
dilaporkan rasa dan bau berbeda. Terkadang bau busuk, manis, pahit, sepet,
lengket, dll.
inih Sepuh Puri Agung Dharma
Giri Utama I Gusti Agung Yudistira mengatakan, Lingga berwarna hitam yang
dibalut dengan bendera merah putih di tengahnya ini banyak terkandung makna
nasionalisme.Mengingat simbol-simbol negara
dalam sejarahnya berkaitan erat dengan konsep sastra Hindu.
Melalui simbol kenegaraan yang
ada pada Lingga ini kami berharap supaya umat Hindu tetap fleksibel dan saling
menghargai perbedaan. Lingga tertinggi ini sebagai kekuatan dan energi, agar
dapat menyatukan kebersamaan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar