Selasa, 16 Februari 2016

Pura Ulun Danu Beratan Sejarah Kejayaan Kerajaan Mengwi

Sejarah Berdirinya Pura Ulun Danu Beratan

Pura ulun danu beratan
gambar pura ulun danu beratan, tabanan, bali

            Pura Ulun Danu Beratan,  Nama Pura Ulun Danu Beratan dibagi menjadi dua suku kata yaitu  ‘Ulun‘ yang dalam bahasa Indonesia berarti hulu  dan ‘Danu‘ berarti Danau. Jadi kata pura ulun danu bisa diartikan sebagai pura yang letaknya di hulu sebuah danau yaitu danau beratan. Jadi pura ulun danu beratan berarti Pura yang berada di hulu danau beratan. Pura Ulun Danu Beratan  ini digunakan sebagai tempat  upacara persembahan untuk Dewi Danu, dewi air, danau dan sungai. Dimana Danau Bratan merupakan salah satu danau penting dalam hal irigasi pertanian atau dalam bahasa bali disebut subak.

            Sejarah berdirinya Pura Ulun Danu Beratan terdapat pada Lontar Babad Mengwi tahun Saka 1556. Yang menceritakan tentang tokoh Dahulu, tesebutlah seorang bernama I Gusti Agung Putu yang pada saat itu kalah dalam  peperangan  melawan  I Gusti Ngurah Batu Tumpeng atau Ki Ngurah Kekeran. Sebagai tawanan, beliau diserahkan kepada I Gusti Ngurah Tabanan kemudian diserahkan ke patih Marga bernama I Gusti Bebalang. 



Kemudian untuk dapat bangkit dari kekalahan, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak gunung Mangu sampai beliau mendapat pencerahan disana. Beliau kemudian turun gunung, mendirikan istana Belayu (Bala Ayu), kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan menang. Dari kemenangan itu istana dipindahkan ke Bekak dengan nama Puri Kaleran. ditempat ini kemudian I Gusti Agung Putu mendirikan tempat pemujaan Taman Ganter dengan istana bernama Kawiapura. setelah berkali2 menang perang, termasuk membantu Raja Tabanan melawan musuhnya, seiring dengan berdirinya Kerajaan Mengwi, beliau mendirikan tempat pemujaan di tepi danau Beratan untuk memuja Batara di Pura Puncak Mangu.

raja mengwi, raja badung
gambar pura ulun danu beratan, tabanan, bali

            Dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian Pura Taman Ayun yang upacaranya dilaksanakan pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 (1634 M). Berdasarka uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut dapat diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya “ I Gusti Agung Sakti”.

            Pura Ulun Danu Beratan terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Di Pura Ulun Danu Beratan terdapat empat tempat pemujaan diwujudkan dengan keberadaan beberapa bangunan pemujaan/pelinggih. Yaitu  Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa yang digunakan untuk memuja Tuhan dalam bentuk Tri Murti (Brahma, Wisnu, Siwa) untuk memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan untuk keseimbangan alam semesta.

Dikutip dari banyak sumber//