Pura Luhur Srijong Pewaregan Ida Kebo Iwa di Desa Srijong
Pura
Luhur Srijong terletak di Banjar Payan, Desa Pakraman Batu Lumbang, Antap
Selemadeg. Kata Srijong, berasal dari bahasa Jawa Kuno yang dibagi menjadi dua
suku kata yaitu “Sri” yang berarti Raja
atau yang mulia sedangkan Jong yang mempunyai arti Jukung ( Perahu), Jadi bisa disimpulkan
Srijong berarti Perahu Raja. Kata srijong atau perahu raja ini diambil
kemungkinan pada saat Kebo Iwa akan berangkat ke Jawa atas undangan dari Gajah mada yang pada saat itu ingin dipinang
dengan seorang gadis Majapahit. Dari Serijong inilah beliau kemudian naik perahu dan
menyebrangi laut menuju pulau Jawa.
gambar pura serijong |
Diceritakan
secara turun temurun dan dipercayai oleh masyarakat sekitar bahwa Pendirian Pura
Luhur Srijong ini dimulai dari masyarakat yang melihat seberkas cahaya yang
posisinya terletak di tepian pantai yang berbatu karang. Dan di sekitar cahaya tersebut dikelilingi oleh
pohon kelapa dan semak-semak. Di tempat itulah sekarang tempat berdirinya Pura
Luhur Srijong.
gambar pura serijong |
Di
dalam Pura Luhur Srijong terdapat sebuah situs peninggalan yaitu sebuah batu
karang dikelilingi pasir dan air laut berukuran kurang lebih 3 meter yang
menyerupai sebuah periuk inilah yang disebut Payuk (periuk) Kebo Iwa. Kebo Iwa
adalah seorang patih Bali yang sakti dan sangat termashyur. Di dalam sebuah Prasasti
tertulis bahwa dikarenakan Ida Kebo Iwa tidak mempunyai tempat tinggal maka Kebo
Iwa mendirikan sebuah Bale Panjang yg disebut dengan Bale Agung yang berada di
Pura Puseh Beda di Desa Beda serta Kebo Iwa juga mendirikan bangunan dapur
(pewaregan) di Desa Srijong.
Ida
Kebo Iwa dalam namanya memiliki makna yaitu Kebo artinya kerbau (wahana)
pengadegan, raga dan Iwa memiliki makna itu, tat atau Tuhan Jadi ida Kebo Iwa memiliki makna turunan raja
wahana Tuhan karena ahli Kebo Iwa ahli dalam pembangunan tempat suci dan taat
menjalani aturan agama. Dengan kata lain Kebo Iwa tiada lain merupakan salah
satu awatara Tuhan dalam penerapan nilai luhur spirit alam Bali.
gambar pura serijong |
Di
sebelah baratnya, di samping Pura Luhur Serijong, terdapat batu karang yang
persis seperti dapur penduduk asli, berukuran lebih kurang 1 x 20 meter. Di
sanalah Kebo Iwa diyakini memasak dengan mempergunakan periuknya tersebut. .
Dan di sebelah selatan pura tepatnya di pantai Payan juga bisa dilihat berbagai
peninggalan Kebo Iwa yang legendaris. Misalnya dapur, meja, tempat air, tempat
duduk, dan tempatnya bertapa seperti sebuah batu pipih yang sangat halus. Di
pantai Payan ini juga terdapat pasiraman toya leh yang diyakini sebagai tempat
permandian Kebo Iwa ketika melakukan misi pengamanan laut.
Di
bawah Pura Luhur Serijong juga terdapat goa yang besar dan dalam. Ujungnya
tepat berada di bawah Meru Tumpang Telu. Di tepi goa ini terdapat Pelinggih
Biang Sakti di situlah dulu Kebo Iwa melakukan tapa brata yang dikawal oleh
seekor ular besar dan seekor tikus putih sebesar anjing.