JANGAN GUNAKAN KATA HARAM DAN KAFIR
UNTUK UMAT LAIN
UNTUK UMAT LAIN
Gambar. Berhenti gunakan kata haram untuk umat |
Presiden Joko
“Jokowi” Widodo akan merayakan Natal tahun ini di Kota Kupang, Nusa Tenggara
Timur.Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong saat
memimpin rapat pembentukan panitia Natal Bersama Nasional 2015 di Kupang, NTT,
Jumat, 27 November.
Tapi
keluarnya kecaman haram mengucapkan natal atau ikut bagi umat islam, lalu apa
yang akan jokowi lakukan??
|
Ketua
Dewan Syura Front Pembela Islam Misbachul Anam meminta Presiden Joko Widodo
tidak mengucapkan selamat Natal. Sebab, kata Misbach, Jokowi murtad atau keluar
dari Islam jika mengucapkan selamat kepada umat Kristiani yang merayakan momen
kelahiran Yesus Kristus tersebut.
"Haram hukumnya
mengucapkan selamat Natal bagi orang Islam. Tak terkecuali bagi Presiden
Jokowi," kata Misbach kepada Tempo,
|
Senada
dengan FPI “Umat
Islam haram mengikuti perayaan Natalan bersama, karena mengandung unsur ibadah,
sehingga akan merusak aqidah dan keimanan umat Islam. Bahkan ucapan Selamat
Hari Natal, jangan sampai diucapkan oleh umat Islam” Nasihat Ketua MUI
KH.Ma’ruf Amin dalam jumpa pers di kantornya di Jalan Proklamasi nomor 51,
Jakarta Pusat, Rabu (19/12).
|
Berbeda
dengan FPI Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengatakan bahwa pemberian
ucapan Natal kepada masyarakat nasrani tidak akan melunturkan keyakinan yang
dimiliki seseorang. "Kita, kan, harus percaya diri dengan keyakinan kita.
Ucapan Natal tidak melunturkan keyakinan seseorang, kan," katanya, saat
dihubungi, 20 Desember 2014.
|
NAHDHOTUL
ULAMA dan MUHAMMADIYAH memberikan sikap yang tidak berbeda meskipun keduanya
tidak secara resmi mengeluarkan fatwa tentang ucapan selamat Natal,namun
pendapat dari tokoh-tokoh besar dari NU dan Muhammadiyah menyatakan akan
kebolehan mengucapkan selamat Natal,seperti yang dikatakan Din Syamsuddin
mantan ketua PP Muhammadiyah,"selama hal itu tidak memengaruhi aqidah umat
Muslim maka mengucapkan selamat Natal dapat dilakukan"
|
Menjelang
Natal dan tahun baru, belasan aktivis Front Pembela Islam (FPI) berkeliling
mendatangi mal-mal besar di Surabaya. Mereka mengendarai sepeda motor dan
berorasi sebentar di depan mal, dimulai dari Mal Galaxy di kawasan Surabaya
Timur. FPI juga mengajak umat Islam tidak mengucapkan, mengikuti, dan
menggunakan atribut-atribut Natal dan tahun baru.
"Kami mengimbau pihak mal tidak memaksa pegawainya menggunakan atribut Natal bagi yang beragama Islam karena dilarang berdasarkan fatwa MUI maupun imam empat mazhab," kata seorang anggota FPI di depan Tunjungan Plaza, Rabu, 23 Desember 2015.
BERBANDING TERBALIK DENGAN DI ARAB
|
Menyambut Natal, sebuah pohon terang
raksasa berdiri megah di ibukota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi. Yang
membuatnya tidak biasa, pohon itu berhiaskan emas, berlian, dan
batu-batu berharga lain senilai lebih dari US$11 juta, sekitar Rp99,3
miliar.
Ditanya, apakah pemasangan pohon terang itu
bisa menyinggung sentimen rakyat UEA, yang hampir semuanya Muslim,
Olbertz menepis kekhawatiran itu. "Ini adalah negara yang sangat
liberal," kata Olbertz. (kd)
Di arab yang hampir semua berpenduduk Muslim,bisa menghargai umat lain,kenapa indonesia tidak??Mungkin indonesia banyak dimasuki oknum-oknum
Marilah kita Menghargai perbedaan dantoleransi. "STOP PENGGUNAAN KATA HARAM UNTUK UMAT LAIN"
“Kita
Hanya akan mampu menjadi bangsa yang kukuh, kalau umat agama-agama yang berbeda
dapat saling mengerti satu sama lain, bukan hanya sekedar saling menghormati.
Yang diperlukan adalah rasa saling memiliki (sense of belonging),
bukannya hanya saling bertenggang rasa satu terhadap yang lain”