Pura
Lempuyang Sinar Suci Dari Ujung Timur Pulau Bali
gambar pura lempuyang karangasem |
Pura
Lempuyang berasal dari kata lempuyang yang berarti lampu, sinar dan hyang untuk
menyebut Ida Shang Hyang Widhi. Dari kata itu lempuyang memiliki makna sinar
suci Ida Shang Hyang Widhi yang bersinar terang.
Gunung
lempuyang di dalam lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul menyatakan bahwa Sang
Hyang Parameswara membawa gunung-gunung yang ada di Bali dari Gunung
Mahameru di Jambhudwipa India. Potongan Gunung Mahameru yang dibawa
ke Bali dipecah menjadi tiga bagian besar dan juga bagian-bagian kecilnya.
Bagian Gunung Mahameru tengahnya
dijadikan Gunung Batur dan Rinjani, sedangkan puncaknya menjadi Gunung Agung.
Pecahannya yang lebih kecil menjadi deretan gunung-gunung. Gunung-gunung tersebut adalah Gunung Tapsahi,
Pengelengan, Siladnyana, Beratan, Batukaru, Nagaloka, Pulaki, Puncak Sangkur,
Bukit Rangda, Trate Bang, Padang Dawa, Andhakasa, Uluwatu, Sraya, dan gunung
lempuyang. Gunung-gunung itu sebagai stana para Dewa manifestasi Tuhan untuk
menjaga pulau Bali. Di dalam lontar itu juga disebutkan bahwa Sang Hyang
Parameswara menugaskan putranya Sang Hyang Agnijayasakti turun ke Pulau Bali
dan menjaga kesejahteraan Bali dan beliau berstana di Gunung Lempuyang bersama
dengan dewa-dewa lainnya.
Pura
Lempuyang didirikan oleh Rsi Markandeya sekitar abad ke-8 M. Pada saat itu Rsi
Markandeya membuat sebuah pesantrian yang digunakan untuk keperluan persembahyangan
sekaligus menyebarkan ajaran Hindu. Sekitar tahun 1950 ditempat didirikannya
Pura Lempuyang Luhur kini, awalnya hanya ada tumpukan batu dan sanggar agung
yang dibuat dari pohon hidup. Dibagian timur berdiri sebuah pohon sidhakarya
besar yang kini sudah tidak ada lagi. Diduga pohon itu tumbang atau mati
pelan-pelan tanpa ada generasi baru menggantikannya. Barulah pada tahun 1960
dibangun dua padma kembar, dan sebuah padma tunggal bale piyasan.
gambar pura lempuyang karangasem |
Di
Pura Lempuyang terdapat sebuah Stana Dewa atau pelinggih yang bernama Tirta
Pingit. Tirta Pingit ini merupakan air suci yang berasal dari rumpun bambu yang
berjumlah tiga buah rumpun bambu. Jika pemedek atau umat hindu yang ingin
mendapatkan tirta atau air suci ini maka para pemangku atau orang suci akan
memotong batang bambu dari rumpun tersebut, dari batang bambu itu akan keluar
air, air itulah yang diamakan tirta pingit. Pelinggih Tirta Pingit terletak
diantara rerumpunan bambu yang tumbuh di puncak pada lokasi Pura Lempuyang
Luhur.