Rabu, 20 Januari 2016

Pawisik Warga Renon Pantang Membuat Ogoh-ogoh


Gambar ogoh-ogoh bali.
Gambar ogoh-ogoh bali.

Nyepi adalah perayaan besar bagi umat hindu, karena sehari sebeum nyepi yaitu pengerupukan seluruh masyarakat bali akan tumpah ruah ke jalan menyaksikan arakan ogoh-ogoh dari berbagai daerah. Disiniah akan ada saling adu kreativitas dari masing-masing daerah untuk menunjukkan ogoh-ogohnya terbaik.

Tapi pemandangan berbeda terjadi di desa pakraman renon, denpasar di saat semua pemuda sibuk dengan ogogh-ogohnya di daerah renon tidak nampak sepi tidak ada satu pun ogoh-ogoh yang melintas diceritakan konon setiap kali akan dibuat,ogoh-ogoh itu akan hidup

Dari penuturan masyarakat awal mula terjadi Saat pertama kali tahun 80-an warga Renon membuat ogoh-ogoh. Saat itu, Banjar Tengah membuat ogoh-ogoh berwujud babi. Namun, beberapa jam sebelum pengarakan ogoh-ogoh dimulai yakni saat Ida Bhatara masineb di Bale Agung setelah nyejer selama tiga hari sejak pelaksanaan melis, tiba-tiba saja penari Baris Cina yang merupakan tarian sakral warga Renon kerauhan. Pada saat yang sama muncul kegaduhan di banjar-banjar yang membuat ogoh-ogoh. Banyak warga melihat wujud ogoh-ogoh itu hidup. Seperti wujud babi hidup menjadi babi dan wujud ular hidup menjadi ular sehingga membuat para pengaraknya takut.

gambar tari baris cina
gambar tari baris cina

Saat itulah muncul pamuwus (pawisik) dari Ida Batara melalui para penari Baris Cina yang kerauhan bahwa Renon tidak boleh membuat ogoh-ogoh. Ida Batara tidak berkenan di wilayah Desa Renon terdapat boneka raksasa itu.

Semenjak kejadian itu warga renon tidak membuat ogoh-ogoh lagi Karena, warga Renon menganggap membuat atau pun mengarak ogoh-ogoh sebagai suatu hal yang bisa menimbulkan bencana bagi daerahnya.


Sumber/balisaja.com/2011/Warga Renon Pantang Buat Ogoh-ogoh .