Selasa, 02 Februari 2016

Tabanan Sambut Leluhur Dengan Mesuryak

Gambar tradisi mesuryak desa bongan tabanan
Gambar tradisi mesuryak desa bongan tabanan
Mesuryak dalam bahasa Indonesia bisa diartikan dengan bersorak beramai-ramai. Tradisi mesuryak merupakan sebuah tradisi unik yang masih dilaksanakan turun temurun di Dusun Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan – Bali. Tradisi mesuryak ini digelar bertujuan untuk memberikan persembahan ataupun bekal pada leluhurnya yang turun pada hari raya Galungan dan kembali ke nirwana pada hari raya Kuningan.

Gambar tradisi mesuryak desa bongan tabanan
Gambar tradisi mesuryak desa bongan tabanan
Tradisi mesuryak dilakukan karena dipercaya para leluhur mereka pulang ke rumah masing-masing bertepatan pada Hari Raya Kuningan (10 hari setelah Galungan) setiap 6 bulan sekali, dengan. Untuk itu, Mesuryak merupakan bagian dari ritual melepas leluhur agar mereka kembali ke tempatnya dengan bahagia, yakni swarga loka. "Tradisi itu dilakukan masyarakat setempat seusai melakukan persembahyangan bersama pada Hari Raya Kuningan, rangkaian hari Raya Galungan dalam memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).

Besaran uang yang dipakai untuk mesuryak pun tidak dipatok, tergantung taraf ekonomi keluarga masing-masing. Pada jaman dahulu tradisi mesuryak ini uang yang digunakan adalah uang kepeng, tapi seiring dengan berkembangnya jaman, uang kepeng diganti dengan uang kertas dan logam yang berlaku masa kini.Meski harus berdesak-desakan dan adu otot namun tidak sampai menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Semua menyambut tradisi mesuryak ini dengan keriangan, jadi tidak ada sakit hati atau dendam diantara warga karena tak jarang mereka harus terjatuh saat berebut uang di udara. 

Gambar tradisi mesuryak desa bongan tabanan
Gambar tradisi mesuryak desa bongan tabanan

Uang yang dilemparkan bermacam-macam uang yang dilempar ke udara terdiri dari pecahan koin Rp500, lembaran Rp1000, Rp5 ribu hingga Rp20 ribu bahkan hingga Rp50 ribu atau Rp100 ribu bahkan dolar sekalipun. Jumlah nominal uang yang dilemparkan ke udara lalu diperebutkan warga. Masyarakat melemparkan uang ke atas tergantung kemampuan si pemilik rumah mau menyumbangkan atau bagi bagi rejeki terhadap warga 

Leluhur yang telah dilepas kepergiannya dibekali banten pangadegan atau sesaji yang diletakan di depan kori (gerbang rumah). Sesajian terdiri atas beras, telur, pis bolong dan perlengkapan lainnya yang disiapkan sebagai bekal leluhur. Saat semua telah persiapan telah dilakukan, maka upacara Mesuryak dapat dilakukan.

Tidak saja warga Banjar Bongan Gede yang berebut uang, beberapa pengemis yang mengetahui adanya tradisi mesuryak pun ikut berbaur demi mendapatkan rupiah. Suasana mesuryak semakin semarak dengan penampilan barong ngelawang yang turut serta mengiringi tradisi mesuryak.