Jumat, 12 Februari 2016

Pura Tanah Lot Jejak Ular Suci DhangHyang Nirartha

Pura Tanah Lot Jejak Ular Suci DhangHyang Nirartha
Pura tanah Lot terletak di pantai selatan Pulau Bali tepatnya di Desa Braban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Pura Tanah Lot diambil dari suku katanya bisa diambil dua suku kata yaitu “Tanah” dan “lot”. Dimana kata “Tanah” yang artinya tanah dan “Lot” atau (Lod) yang memiliki makna laut, jadi  Pura Tanah Lot berarti sebuah Tanah atau Pulau yang terletak di laut. karena letaknya pura di laut atau di pantai seperti mengambang ketika air laut pasang  jadi disebut dengan Tanah Lot.

gambar pura tanah lot bali
Pura Tanah Lot

Terdapt dua versi cerita yang berkembang di masyarakat tentang berdiriya Pura Tanah Lot ini. yang pertama yaitu cerita tentang Pura Tanah Lot yang awalnya berasal dari segumpal tanah yang dibawa oleh Putra Patih Gajahmada yang jatuh di tepi pantai. Diceritakan bahwa Patih Gajahmada dari Kerajaan Majapahit memerintahkan putranya untuk mengembara dan Sang Patih Gajah Mada memberinya bekal sebuah tempayan yang berisi tanah. Sang Patih Gajah Mada berpesan kepada putranya agar putranya menaburkan tanah dalam tempayan tersebut sesampainya ia di sebuah daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadi kekuasaannya. Akan tetapi, sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut terjatuh dan tanahnya tumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi Tanah Lot artinya tanah di tengah laut.

Dan cerita yang kedua yang paling terkenal bahwa Pura Tanah Lot ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, Tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun pura di sana. Ia lalu mengubah selendangnya yang dikenakanya menjadi seekor ular penjaga pura. Ular penjaga yang berasal dari selandang Danghyang Nirartha ini masih ada sampai sekarang.

gambar pura tanah lot bali
Ular Suci DhangHyang Nirartha 

Sampai sekarang ular berbentuk poleng hitam putih itu, dikenal sehagai ular duwe atau holy snake. Pada slang hari, ular itu tidur di Iuhang-lubang karang dan bisa dilihat dan diraba, asal penuh dengan kasih sayang, tanpa mengganggu tidur mereka. Jika digolongkan ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra..

Pura Tanah Lot ini terletak di atas sebuah batu karang  besar, Jika air pasang maka pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak menjorok ke laut dan di atas tebing.