Selasa, 16 Februari 2016

Ngusaba Dodol Wujud Ungkapan Terima Kasih Masyarakat Desa Duda

gambar karangasem
gambar karangasem
Tentang Desa Duda.
Desa Duda Terletak di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali. 

Berada di Lereng Selatan gunung agung yang memiliki panorama bukit, gunung dan persawahan. 

Letak geografisnya kurang lebih 1500 m diatas permukaan laut, dengan kondisi tanah sebagian besar tanah gembur berpasir yang sangat subur di kelola untuk perkembunan dan sawah.

Sebagian besar penduduk di daerah ini bekerja di sektor pertanian

Salah satunya ialah sebagai petani buah salak dimana buah salak dari daerah ini merupakan buah salak yang terkenal dari Bali.

Pada tahun 1980, Desa Duda dimekarkan menjadi tiga desa yaitu Desa Duda (Desa Induk), Desa Duda Timur (Desa Persiapan) dan Desa Duda Utara (Desa Persiapan).

Karangasem merupakan kabupaten yang kaya akan tradisi unik salah satunya Ngusaba Dodol, Nyepeg Sampi, Ngusaba guling, Mageret Pandan, dan lain-lain


Ngusaba Dodol Desa Duda.
Di dalam ajaran Agama Hindu di bali, berbagai cara dilakukan umat hindu di bali untuk mengucapan terima kasih kepada Ida Shang hyang Widhi Wasa.

Biasanya umat Hindu di bali melakukan suatu upacara sebagai simbolis dari rasa terima kasih kepada Ida Shang hyang Widhi Wasa. 

Salah satunya adalah Usaba Dodol. 

Usaba dodol dilaksanakan saat setiap Tilem Kesanga tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi di Pura Dalem Selat di daerah Desa Duda.

Tradisi ini juga sering disebut Usaba Dalem karena pelaksanaanya berada di Pura Dalem.


ngusaba dodol
gambar ngusab dodol, karangasem 
Tradisi ngusaba ini sangat unik karena pada saat berlangsungnya tradisi ini akan ditemukan puluhan lelaki dewasa yang akan menandu dodol raksasa.

gambar ngusaba dodol desa timbrah
gambar ngusaba dodol desa timbrah


Dodol raksasa karena berat dodol dalam ngusaba ini beratnya bisa mencapai 150 – 200 kg sehingga untuk menempatkan dodol di pura dalem beberapa orang dewasa harus membawanya dengan cara digotong-gotong beramai-ramai.

Di dalam pagelaran ngusabe dodol ini orang yang mempersembahkan dodol berukuran raksasa biasanya karena mereka mempunyai kaul atau harapanya sudah terpenuhi. 



Misalnya, seseorang yang sedang sakit berdoa untuk kesembuhanya jika dia sembuh dia akan mempersembahkan dodol raksasa dalam upacara usaba dodol. 

Dodol persembahan itu sebenarnya dibuat dari ketan sebagai bahan utamanya. 


Masyarakat bali sering menyebutnya dengan jaja uli. Jaja uli ini disebut dodol disebabkan karena jaja uli itu dibungkus menggunakan upih atau pelepah pinang, 

Sehingga bentuknya menyerupai dodol. Jika dodol berukuran normal, tentu biaya pembuatannya tidak memberatkan. 

Namun, pada dodol pembayar kaul yang sering ukurannya sangat besar, maka baik biaya maupun pengerjaannya dilakukan beramai-ramai dalam suatu keluarga besar.


Sumber//dari banyak sumber